Ciamis, Kondusif.com – Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Peduli Panjalu (FPP) menggelar audiensi dengan DPRD Kabupaten Ciamis guna mempertanyakan kejelasan revitalisasi Objek Wisata Religi Situ Lengkong Panjalu yang hingga kini masih belum memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama para pedagang setempat.
Audiensi yang berlangsung di Aula Tumenggung Gedung DPRD Kabupaten Ciamis, Kamis (6/3/2025), diterima langsung oleh Wakil Ketua DPRD Ciamis H. Komar, Wakil Ketua Pipin Arif Apilin, H Triyan selaku Ketua Komisi B, dan H Awan Ketua Komisi C, beserta sejumlah anggota DPRD, dan perwakilan Pemerintah Kabupaten Ciamis.
Kepala Desa Panjalu H Yuyus Surya Adinagara, menyampaikan bahwa sejak revitalisasi dilakukan oleh Pemprov Jabar pada 2023 dengan anggaran Rp 10,28 miliar, kondisi Situ Lengkong justru semakin memprihatinkan. Para pedagang kehilangan sumber penghasilan akibat minimnya fasilitas usaha, sementara jumlah wisatawan turun drastis hingga 40-60%.
“Kami ingin kepastian, bagaimana kelanjutan revitalisasi ini? Kami, masyarakat Panjalu, merasa tidak mendapatkan manfaat sama sekali. Justru setelah revitalisasi, pengunjung berkurang, dan pedagang semakin sulit mencari nafkah,” tegasnya.
Tuntutan Masyarakat Panjalu
Dalam audiensi tersebut, Forum Peduli Panjalu mengajukan lima poin utama yang mendesak untuk ditindaklanjuti:
1. Kejelasan nasib revitalisasi Situ Lengkong yang hingga kini belum selesai dan tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat.
2. Solusi bagi para pedagang yang terdampak, agar tetap bisa berjualan dengan fasilitas yang layak.
3. Transparansi pembagian retribusi antara Pemerintah Desa dan Pemkab Ciamis, terutama dalam sektor pariwisata, kebersihan, dan asuransi.