“Kalau kita mau sungai tetap bersih dan air mengalir dengan lancar, maka harus ada kesadaran kolektif. Jangan ada lagi sampah menumpuk di sungai. Mulailah dari lingkungan terkecil, dari rumah kita sendiri,” katanya.
Selain itu, gubernur yang akrab disapa KDM ini juga menyoroti perlunya gotong royong dalam pengelolaan sungai, terutama untuk sungai kecil yang tidak berada di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Sumber Daya Air, atau Perum Jasa Tirta.
“Kita bisa mengelola sungai dengan cara sederhana, misalnya dengan melakukan pengerukan dan pelebaran bersama-sama. Jangan menunggu semuanya dilakukan pemerintah, kita bisa bergerak lebih dulu,” ujarnya.
Terakhir, Dedi mengingatkan pentingnya rekonstruksi jembatan kecil agar tidak menjadi penghalang bagi arus air.
“Jembatan-jembatan kecil yang masih berbentuk datar sebaiknya diubah menjadi melengkung. Kalau tetap datar, material yang terbawa arus akan tersangkut dan menyebabkan penyumbatan. Ini harus segera kita ubah,” tutupnya.