BANDUNG, KONDUSIF – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengeluarkan seruan tegas kepada para camat, lurah, dan kepala desa di seluruh Jawa Barat terkait penataan infrastruktur di wilayahnya. Seruan ini muncul sebagai respons atas meningkatnya bencana banjir dan longsor yang semakin sering terjadi akibat curah hujan ekstrem.
Melalui unggahan di media sosialnya pada Minggu (16/3/2025), Dedi menekankan pentingnya selektivitas dalam pemberian izin pembangunan yang berpotensi merusak lingkungan. Ia meminta agar pemerintah daerah lebih berhati-hati dalam mengeluarkan rekomendasi yang bisa berdampak pada keseimbangan ekosistem.
“Kepada para lurah, kades, dan camat di seluruh Jawa Barat, mulai hari ini kita harus lebih selektif dalam memberikan rekomendasi izin. Jangan sampai ada pembangunan yang merusak lingkungan dan bertentangan dengan prinsip pengelolaan alam berkelanjutan,” tegasnya.
Tak hanya itu, Dedi juga menyoroti maraknya bangunan yang berdiri di atas daerah aliran sungai (DAS), yang menurutnya menjadi salah satu penyebab utama banjir. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah harus berani mengambil langkah tegas untuk menertibkan bangunan liar di sepanjang sungai.
“Kita harus punya keberanian untuk menata ulang lingkungan. Jika ada bangunan yang berdiri di atas DAS dan mengganggu arus sungai, maka harus dibongkar. Ini bukan soal kepentingan pribadi, tapi demi kepentingan masyarakat luas,” ujarnya.
Dedi juga menekankan pentingnya kebersihan sungai. Ia mengajak masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan serta mendorong pengelolaan sampah yang lebih baik di tingkat RT dan RW.