banner 720x220

Canggih! Desa Ini Dorong Pertanian Organik dengan Drone

Pertanian organik menggunakan kecanggihan drone. Foto:Istimewa.
Pertanian organik menggunakan kecanggihan drone. Foto:Istimewa.

Tabanan, Kondusif – Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali, semakin mantap menuju kawasan pertanian organik. Dengan dukungan teknologi drone canggih dari Bank Indonesia (BI), petani di daerah ini kini lebih optimis dalam mengembangkan pertanian ramah lingkungan. Kepala Pengelola Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih, I Ketut Purna, menegaskan bahwa inovasi ini akan mengatasi berbagai tantangan yang selama ini menghambat transisi ke sistem organik.

Solusi untuk Tantangan Pertanian Organik

Perubahan ke pertanian organik bukan tanpa hambatan. Salah satu kendala terbesar adalah biaya dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk penyemprotan rutin. Banyak petani merasa terbebani karena harus menyemprot lahan setiap dua minggu sekali, yang berimbas pada efisiensi waktu dan biaya.

“Kalau petani harus menyemprot sendiri setiap dua minggu sekali, mereka rugi pupuk dan rugi tenaga. Ditambah lagi, penghitungan harian mereka sering kalah dengan buruh harian,” ujar Purna seperti dikutip dari unggahan video dari laman instagram pribadinya, Sabtu (8/2/2026)

Untuk mengatasi masalah ini, Purna mengajukan proposal ke berbagai BUMN agar petani bisa mendapatkan bantuan teknologi. Bank Indonesia pun akhirnya mengabulkan permohonan tersebut dengan memberikan bantuan drone pertanian berteknologi tinggi.

Teknologi Drone: Efisien dan Ramah Lingkungan

Dengan hadirnya drone ini, harapan petani Jatiluwih untuk beralih ke sistem organik semakin nyata. Drone yang digunakan bukan sembarang drone teknologi ini dapat diprogram untuk terbang secara otomatis sesuai pemetaan lahan.

“Kita tidak perlu operator profesional, cukup atur di komputer, drone akan terbang sesuai rute dan kembali dengan sendirinya. Sangat aman dan efisien,” kata Purna dengan penuh optimisme.

Saat ini, pihaknya juga bekerja sama dengan seorang profesor dari Yogyakarta yang mengembangkan pupuk organik. Targetnya, dalam 2–3 tahun ke depan, seluruh pertanian di Jatiluwih bisa sepenuhnya organik.

banner 720x220

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *