banner 720x220
News  

Geger di Sentul! Polri Bongkar Lab Narkoba Raksasa, 5 Juta Nyawa Terselamatkan

Tim gabungan Polda Jawa Barat dan Polres Bogor berhasil mengungkap laboratorium clandestine terbesar di wilayah Jabar yang memproduksi narkoba jenis tembakau sintetis.

Tim gabungan Polda Jawa Barat dan Polres Bogor berhasil mengungkap laboratorium clandestine terbesar di wilayah Jabar yang memproduksi narkoba jenis tembakau sintetis. Foto : Rifa'i
Tim gabungan Polda Jawa Barat dan Polres Bogor berhasil mengungkap laboratorium clandestine terbesar di wilayah Jabar yang memproduksi narkoba jenis tembakau sintetis. Foto : Rifa'i

Jakarta, Kondusif.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali menorehkan prestasi dalam perang melawan narkotika. Tim gabungan Polda Jawa Barat dan Polres Bogor berhasil mengungkap laboratorium clandestine terbesar di wilayah Jabar yang memproduksi narkoba jenis tembakau sintetis. Penggerebekan ini menyelamatkan sekitar 5 juta jiwa dari ancaman penyalahgunaan narkotika.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menegaskan bahwa pemberantasan narkoba merupakan “harga mati” yang tidak bisa ditawar.

“Pemberantasan narkoba adalah masalah global yang kompleks, melibatkan berbagai aspek seperti kesehatan, sosial, ekonomi, dan keamanan,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (5/2/2025).

Laboratorium Narkoba Beroperasi di Perumahan Sentul

Pengungkapan ini dilakukan di sebuah rumah di Babakan Madang, Sentul, Kabupaten Bogor. Polisi menemukan laboratorium yang digunakan untuk meracik dan memproduksi tembakau sintetis dalam jumlah besar.

Dua tersangka berinisial HP (34) dan AA (23) berhasil diamankan di lokasi. Mereka diketahui meracik biang sintetis (MDMB-Inaca) yang siap diedarkan. Dalam operasi ini, polisi menyita barang bukti senilai lebih dari Rp350 miliar, di antaranya:

  • 50 dus tembakau murni seberat 1 ton
  • 125 botol cairan MDMB-Inaca
  • 20 jerigen berisi 282 liter cairan MDMB-Inaca
  • Serbuk sintetis seberat 479,6 gram

Kapolres Bogor menyebut modus operandi pelaku adalah menyamarkan aktivitas produksi di tengah permukiman warga. “Mereka menggunakan rumah tinggal sebagai laboratorium agar tidak mencurigakan,” katanya.

Dua Buron Masih Diburu

Selain HP dan AA, polisi juga memburu dua tersangka lain berinisial B dan E, yang diduga sebagai pemasok bahan baku dan jaringan distribusi.

banner 720x220

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *