banner 720x220
News  

Wamenkeu Tegaskan Ekonomi Syariah Inklusif dan Terbuka untuk Semua

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menegaskan bahwa ekonomi syariah bukanlah sistem keuangan yang eksklusif.

Jakarta, Kondusif – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menegaskan bahwa ekonomi syariah bukan hanya untuk kelompok tertentu, tetapi bersifat inklusif dan dapat diakses oleh semua pihak, termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal tersebut ia sampaikan dalam Indonesia Business Forum yang ditayangkan secara langsung di TV One pada Rabu (5/3).

Dalam forum tersebut, Wamenkeu Anggito menyoroti pentingnya literasi dan edukasi ekonomi syariah bagi masyarakat. Menurutnya, masih banyak yang belum memahami prinsip-prinsip dasar ekonomi syariah serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus menyebarluaskan informasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap sistem keuangan berbasis syariah.

“Prinsipnya, ekonomi syariah itu inklusif, bukan eksklusif. Pemerintah membuka kesempatan bagi semua pihak untuk memanfaatkannya. Dari sisi kebijakan, kami mendorong edukasi, literasi, serta memberikan akses bagi para investor pemula,” ujar Wamenkeu.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam menarik minat masyarakat, khususnya investor pemula, adalah dengan menghadirkan berbagai instrumen investasi berbasis syariah. Beberapa di antaranya adalah sukuk ritel, saham syariah, dan reksa dana syariah. Instrumen-instrumen ini dirancang agar dapat diakses oleh masyarakat luas dengan modal awal yang terjangkau.

“Kita punya sukuk ritel, saham, dan reksa dana syariah yang bisa diakses oleh investor pemula. Dengan hanya Rp100.000, masyarakat sudah bisa menjadi investor syariah. Ini adalah salah satu cara yang kami gunakan untuk memperluas akses,” tambahnya.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *