“Kami biasanya bermain tanpa penonton, jadi wajar jika ada sedikit tekanan. Saya lebih kecewa bukan karena hasilnya, tetapi karena beberapa pemain muda masih butuh waktu untuk mengatasi masalah mental ini,” ungkapnya.
Semada, pemain PSGC, Hercules, juga mengakui adanya tekanan saat bertanding di hadapan ribuan suporter.
“Kami bersyukur dengan hasil akhir, tapi di babak pertama permainan kami tertekan. Saat bermain di Solo, belum ada suporter, sehingga beberapa pemain sempat gugup. InsyaAllah ke depannya, kami akan berusaha mencuri poin di kandang lawan,” katanya.
Hasil imbang ini membuat PSGC Ciamis harus bekerja lebih keras di pertandingan berikutnya.
Mental dan efektivitas permainan menjadi aspek yang harus diperbaiki jika ingin meraih kemenangan dan menjaga peluang lolos ke fase selanjutnya.
Respon (1)