banner 720x220

Perang Thailand-Kamboja Meletus, Jet Tempur dan Roket Mengguncang Perbatasan Segitiga Zamrud

Bangkok, Kondusif.com – Ketegangan di kawasan perbatasan antara Thailand dan Kamboja akhirnya meledak menjadi konflik bersenjata terbuka. Kamis pagi (24/7/2025), perang kedua negara terlibat dalam saling serang menggunakan jet tempur, artileri, drone, hingga roket, yang menciptakan kepanikan di wilayah-wilayah sensitif di sekitar Segitiga Zamrud titik temu antara Thailand, Kamboja, dan Laos.

 

Konflik bermula dari serangan roket yang diluncurkan militer Kamboja ke arah wilayah Thailand, disusul respons cepat Angkatan Udara Thailand yang menerbangkan enam jet tempur F-16 dari Pangkalan Udara Ubon Ratchathani. Jet-jet itu menggempur dua sasaran militer di dalam wilayah Kamboja.

 

“Dua target militer di wilayah Kamboja telah dihantam secara presisi,” kata Kolonel Ritcha Suksuwanon, Wakil Juru Bicara Militer Thailand, dalam keterangan resminya kepada media.

 

Candi Kuno Jadi Medan Konflik

 

Perang Thailand vs Kamboja terjadi di sekitar dua kompleks candi kuno di perbatasan Provinsi Surin (Thailand) dan Oddar Meanchey (Kamboja). Kawasan ini memang telah lama menjadi sumber sengketa kedua negara, dengan sejarah ketegangan yang sudah berlangsung lebih dari dua dekade. Pada Mei lalu, seorang tentara Kamboja tewas dalam insiden penembakan di wilayah yang sama.

 

Menurut laporan militer Thailand, konflik terbaru ini dimulai pukul 07.35 waktu setempat. Satuan penjaga Candi Ta Muen mendeteksi suara drone Kamboja yang melintasi perbatasan. Tak lama kemudian, enam tentara Kamboja bersenjata — termasuk satu orang membawa pelontar granat — mendekati pagar kawat berduri di depan pos penjagaan Thailand.

 

“Setelah diberi peringatan, sekitar pukul 08.20 pagi, pasukan Kamboja melepaskan tembakan ke arah timur kompleks candi, hanya 200 meter dari posisi pasukan Thailand,” demikian laporan resmi militer.

 

Saling Tuduh dan Memburuknya Hubungan Diplomatik

 

Kedua negara langsung saling menyalahkan atas eskalasi kekerasan ini. Kementerian Pertahanan Kamboja melalui juru bicaranya, Maly Socheata, menuduh Thailand sebagai pihak yang memulai serangan lebih dahulu.

 

banner 720x220

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *