Ciamis,Kondusif.com– Seorang pedagang Pasar Manis Ciamis Blok A, H. Titin, menghebohkan publik setelah mengaku mengalami kerugian besar akibat kebakaran di pasar tersebut. Dalam wawancara dengan Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat terpilih, ia menyebut kehilangan modal hingga Rp600 juta.
Namun, beberapa jam setelah video wawancara itu tayang di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Sabtu (1/3/2025), H. Titin justru membuat klarifikasi dan menyatakan bahwa pengakuannya tidak benar.
Tangis Pedagang Pasar Ciamis dan Janji Bantuan Dedi Mulyadi
Saat berbincang dengan Dedi Mulyadi, H. Titin tampak menangis menceritakan nasib dagangannya yang ludes terbakar. Ia mengungkapkan bahwa kiosnya berisi stok baju untuk persiapan Ramadan yang kini habis tanpa sisa.
“Modalnya habis semua, Pak, nggak ada yang tersisa,” kata H. Titin dengan suara bergetar.
Mendengar hal itu, Dedi Mulyadi langsung menanyakan sumber kebakaran yang diduga berasal dari korsleting listrik.
H. Titin menjelaskan bahwa kios yang ia gunakan berstatus hak guna pakai dari pemerintah daerah.
“Pasar ini ramai setahun sekali, pas Ramadan dan Idulfitri,” ujarnya.
Ketika Dedi Mulyadi menanyakan penghasilannya, H. Titin mengaku biasanya memperoleh Rp500 ribu hingga Rp1 juta per hari dalam kondisi normal, sementara saat Ramadan pendapatannya melonjak hingga Rp5 juta per hari.
Mendengar kesulitan yang dialami H. Titin, Dedi Mulyadi pun berjanji memberikan bantuan sebesar Rp5 juta sebagai modal awal Ramadan. Tak hanya itu, ia juga berkomitmen membantu pembangunan kembali kios yang terbakar.
“Mulai Senin ibu cari tukang bangunan sendiri, nanti uangnya saya kirim,” kata Dedi Mulyadi.
Fakta Berubah, H. Titin Klarifikasi Pernyataannya
Namun, setelah video wawancara tersebut viral, H. Titin justru membuat klarifikasi yang mengejutkan publik. Ia mengakui bahwa pernyataan tentang kerugian Rp600 juta tidak benar.
“Pernyataan saya mengenai kerugian Rp600 juta tidak benar. Saya juga tidak hanya memiliki satu kios, tetapi delapan kios,” ujar H. Titin dalam video klarifikasinya yang beredar di media sosial.