Wisnu mulai melihat bahwa persoalan tembakau di Indonesia tidak bisa hanya dilihat dari sudut pandang kesehatan semata. Ada jutaan orang yang kehidupannya bergantung pada industri ini, dan kebijakan yang dibuat seharusnya mempertimbangkan keseimbangan antara aspek kesehatan dan ekonomi.
Ketimpangan Regulasi dan Kepentingan Industri Farmasi
Salah satu hal yang ditekankan dalam Nicotine War adalah bagaimana industri farmasi secara aktif membentuk kebijakan yang menguntungkan mereka. Wisnu menemukan bahwa di banyak negara, regulasi rokok semakin ketat, tetapi pada saat yang sama, produk berbasis nikotin seperti vape, permen karet nikotin, dan plester nikotin justru mendapatkan dukungan dan promosi luas.
Hamilton menunjukkan bahwa meskipun rokok dan produk berbasis nikotin sama-sama mengandung zat yang adiktif, kebijakan yang diterapkan sering kali berat sebelah. Rokok dilarang keras, sementara produk farmasi berbasis nikotin dipromosikan sebagai solusi sehat. Ini membuat Wisnu berpikir: apakah benar kebijakan yang ada murni demi kesehatan masyarakat, atau ada agenda bisnis yang lebih besar di baliknya?
Di Indonesia, wacana larangan rokok terus mengemuka, tetapi dampaknya terhadap perekonomian jarang menjadi perhatian utama. Wisnu mulai bertanya-tanya, apakah Indonesia hanya mengikuti arus kebijakan global tanpa mempertimbangkan realitas ekonomi dalam negeri?
Keseimbangan antara Regulasi dan Kesejahteraan
Setelah menyelesaikan buku ini, Wisnu menyadari bahwa perang melawan nikotin bukanlah isu yang sederhana. Ada kepentingan besar yang bermain di baliknya, dan sering kali kebijakan yang dibuat hanya menguntungkan segelintir pihak.
Dari perjalanan resensinya, Wisnu sampai pada satu kesimpulan penting: kebijakan tembakau harus dibuat dengan pendekatan yang lebih seimbang. Kesehatan masyarakat memang penting, tetapi ekonomi dan kesejahteraan petani, buruh, serta masyarakat yang menggantungkan hidup pada industri ini juga harus diperhatikan.
Buku Nicotine War membuka matanya tentang kompleksitas perang nikotin. Wisnu kini memahami bahwa di balik setiap kebijakan besar, selalu ada kepentingan yang bermain. Dan tugas masyarakat adalah untuk lebih kritis, lebih banyak membaca, dan tidak mudah menerima narasi yang dibentuk tanpa memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik layar.