Jakarta,kondusif.com,— Kasus beras oplosan kembali mencuat dan menimbulkan keprihatinan publik. Satgas Pangan Polri mengungkap praktik penyimpangan penjualan beras yang diduga merugikan masyarakat Indonesia hingga mendekati angka fantastis, yakni Rp 100 triliun.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan bahwa kasus ini tidak bisa dianggap sepele.
Ia mengaku telah mengantongi bukti kuat dan meminta pihak Kepolisian untuk menuntaskan penyelidikan secepat mungkin.
“Saya sudah minta polisi bergerak cepat. Buktinya sudah jelas, dan ini merugikan masyarakat luas,” kata Amran seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (11/8/2025).
Kasus Beras Oplosan, Produsen dan Merek Terkenal Terlibat
Dalam pengumuman awal, Satgas Pangan Polri menyebutkan adanya pelanggaran mutu pada beras yang beredar di ritel modern.
Tiga produsen besar terungkap, yakni PT PIM dengan merek Sania, PT FS dengan merek Ramos Merah.
Kemudian, Ramos Biru, dan Ramos Pulen, serta Toko SY yang memasarkan merek Jelita dan Anak Kembar.