5. Hipnoterapi: afirmasi positif lewat narasi terstruktur
Pagelaran inti juga menampilkan empat komposisi musik berdasarkan laras tradisional:
1. Madenda (Tanah): melepaskan luka batin dan kesedihan
2. Salendro (Air): menjaga kebahagiaan batin
3. Degung (Cahaya): membangkitkan semangat dan harapan
4. Lindu (Udara): menumbuhkan rasa syukur dan damai
Uniknya, seluruh musik disajikan dalam “metode senyap”, yakni tanpa pengeras suara.
Para peserta juga mendengarkan melalui headphone agar lebih fokus dan menerima sugesti positif secara personal.
Tradisi, Ilmu, dan Penyembuhan dalam Satu Nada
Salah satu peserta, Elva, mengaku mendapat pengalaman yang sangat membekas.
“Ada momen di mana saya merasa ringan, seperti beban lama yang saya pikul pelan-pelan dilepas. Musiknya terasa masuk ke hati,” tuturnya.
Pagelaran “Laras Jiwa” juga tak hanya menjadi sarana relaksasi.
Akan tetapi, membuka juga ruang baru dalam penanganan kesehatan mental berbasis komunitas dan budaya.
Kemudian, bagi Yayasan Astamekar, ini bukan akhir, melainkan awal dari gerakan besar menjadikan kesenian sebagai bagian dari penyembuhan manusia.
“Kami ingin menunjukkan bahwa seni tradisional masih hidup, tumbuh, dan bisa menjadi solusi zaman sekarang,” pungkas Tomi.