“Korban memang memiliki penyakit bawaan, salah satunya adalah sesak napas yang sering kambuh. Berdasarkan keterangan keluarga dan saksi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” tambahnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis bersama kepolisian, keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menyatakan menerima kejadian ini dengan ikhlas. “Kami menghormati keputusan keluarga dan mengapresiasi keterbukaan mereka dalam menyampaikan riwayat kesehatan korban,” ujar Kapolsek.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat sekitar yang cepat tanggap dan turut membantu proses pelaporan serta pengamanan awal TKP.
“Peran aktif masyarakat sangat penting. Kami dari Polsek Cijeungjing mengapresiasi warga yang telah memberikan informasi dengan cepat dan membantu proses evakuasi. Sinergitas inilah yang kami harapkan demi menciptakan keamanan lingkungan,” tuturnya.
Kapolsek menegaskan bahwa pihaknya akan terus hadir dan sigap dalam setiap peristiwa yang terjadi di wilayah hukumnya. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melapor apabila melihat kejadian mencurigakan.
Dengan kolaborasi yang kuat antara kepolisian dan masyarakat, ia optimistis keamanan dan ketertiban di wilayah Cijeungjing dan sekitarnya dapat terus terjaga.***