Sementara itu, Apoy mengungkapkan bahwa lagu religi yang mereka buat bukan hanya untuk industri.
“Lagu religi kami adalah pengingat bahwa setelah ini masih ada kehidupan lain,” jelasnya.
Faank menambahkan bahwa kecintaannya pada musik bermula di pesantren. “Saya mulai kenal musik sejak Tsanawiyah di Darussalam, lalu bertemu Apoy saat SMA,” katanya.
Menurutnya, lagu “Tomat” (Tobat Maksiat) menjadi salah satu lagu yang paling berkesan.
“Liriknya dalam, seperti dakwah untuk diri sendiri dan pengingat agar terus memperbaiki diri,” ujar Faank.
Puncak acara terjadi saat KH. Fadlil Yani Ainusyamsi bergabung di atas panggung.
Ia bernyanyi bersama Wali dan memainkan gitar, menciptakan momen yang penuh makna dan kebersamaan.