Ia menyebut, “Orang Sunda itu selalu untung, karena tidak tinggal diam saat musibah.”
Menurutnya, semangat warga Kujang dalam mencari solusi, seperti memindahkan anak-anak ke madrasah dan menyediakan fasilitas sementara, adalah kekuatan budaya yang layak dicontoh.
“Sekolahnya habis terbakar, tapi Pak Kades dan masyarakat langsung bergerak. Itu hebatnya urang Sunda. Gak tinggal diam, tapi cari jalan keluar. Itu sebabnya saya bilang: orang Sunda selalu untung,” tegasnya.
Lebih dari Sekadar Bangunan
Pembangunan kembali SDN 2 Kujang tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga bagian dari misi jangka panjang Kabupaten Ciamis dalam mendukung target nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Herdiat menegaskan, pelayanan dasar seperti pendidikan dan gizi adalah fondasi utama menuju generasi unggul.
Ia juga menyampaikan bahwa Ciamis tengah menghadapi tantangan serius soal kekurangan tenaga pendidik akibat pensiun massal.
“Setiap tahun sekitar 500 guru pensiun, tapi rekrutmennya belum cukup. Makanya kita sudah angkat 4.000 PPPK, meski itu pun belum sebanding,” ungkapnya.
Harapan untuk Keberlanjutan
Di akhir acara, Herdiat menyampaikan harapan agar seluruh sekolah di Ciamis, termasuk yang kini masih rusak berat, bisa menyusul dibenahi secara bertahap.
Ia juga menekankan pentingnya merawat fasilitas sekolah yang sudah dibangun, agar tidak kembali rusak dalam waktu singkat.
“Kalau sekolahnya sudah bagus, tapi gak dirawat, dua tahun juga bisa rusak lagi. Mari kita jaga bersama. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh masyarakat,” pungkasnya.