banner 720x220
Viral  

Viral! Tagar #KaburAjaDulu: Seruan Pindah ke Negeri Orang, Apa Benar Indonesia Begitu Suram?

Belakangan, media sosial terutama platform seperti X (dulu Twitter) mendadak gempar dengan tagar #KaburAjaDulu.

Belakangan, media sosial terutama platform seperti X (dulu Twitter) mendadak gempar dengan tagar #KaburAjaDulu. Gambar: Istimewa.
Belakangan, media sosial terutama platform seperti X (dulu Twitter) mendadak gempar dengan tagar #KaburAjaDulu. Gambar: Istimewa.

“Indonesia sudah nggak layak buat tinggal,” begitu kira-kira nada yang muncul di beberapa diskusi online.

Namun, Benarkah Kondisi Indonesia Sebegitu Suram?

Tentu saja, kita harus melihat hal ini dengan perspektif yang lebih jernih. Benarkah Indonesia memang sedang dalam kondisi yang begitu buruk? Kenapa bisa generasi muda yang seharusnya menjadi tulang punggung negara justru merasa bahwa hijrah ke luar negeri adalah pilihan terbaik?

Pertanyaan ini memerlukan jawaban yang tidak bisa disamaratakan. Setiap individu bisa memiliki penilaiannya sendiri, tergantung pada sudut pandangnya. Apakah mereka menilai Indonesia dari ranah hukum, politik, ekonomi, sosial, atau hal lainnya? Fakta-fakta yang terjadi bisa jadi mengarah pada kesimpulan yang mendalam, yang sesuai dengan perasaan banyak orang, terutama anak muda yang mengusung tagar #KaburAjaDulu.

Jika kenyataan memang menunjukkan hal-hal yang mengarah pada penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, atau kekurangan dalam berbagai sektor, maka tak mengherankan jika seruan seperti ini menjadi semakin populer. Namun, jika sebaliknya, kita perlu bertanya: mengapa tagar ini bisa begitu viral?

Mengapa Anak Muda Indonesia Ingin Hijrah?

Indonesia memang memiliki semboyan “Gemah Ripah Loh Jinawi,” yang menggambarkan tanah yang subur dan sejahtera. Tetapi jika kenyataannya bertolak belakang seperti meningkatnya ketimpangan sosial, masalah hukum yang belum tuntas, dan ekonomi yang tidak menentu, maka perasaan pesimis tersebut bisa saja muncul. Anak muda yang berharap akan masa depan yang lebih baik wajar saja mempertimbangkan opsi untuk mencari kehidupan yang lebih menjanjikan di luar negeri.

Akhirnya, #KaburAjaDulu bukan hanya sekadar kata-kata kosong. Ini adalah refleksi dari keresahan dan ketidakpuasan terhadap situasi yang ada. Seruan untuk hijrah ke luar negeri, meskipun bisa jadi ekstrem, patut kita sikapi dengan hati-hati. Apakah ini hanya fenomena sesaat, atau memang menjadi cerminan dari kondisi yang perlu perbaikan di dalam negeri?

Terlepas dari jawabannya, satu hal yang pasti, tagar ini menggambarkan ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang dialami oleh banyak orang, terutama generasi muda. Seruan untuk “kabur” ini mengingatkan kita untuk merenung, mencari solusi, dan berupaya agar Indonesia bisa menjadi tempat yang lebih baik lagi untuk kita semua.

banner 720x220

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *