“Kami hanya ingin memberikan informasi kepada beberapa orang Indonesia, termasuk wartawan Indonesia, yang meminta gambar atau video kondisi di sana. Video itu juga tidak kami unggah di YouTube atau TikTok,” ujar Uya Kuya, dikutip dari Kompas.com, Minggu (19/1/2025).
Mantan pesulap ini menjelaskan bahwa banyak gambar kebakaran yang beredar di media sosial merupakan hasil manipulasi kecerdasan buatan (AI). Oleh karena itu, ia merasa perlu memperlihatkan situasi asli di lapangan.
“Soal kebakaran ini kan banyak foto-foto palsu atau yang terbuat dari AI,” ucapnya. “Jadi, sebenarnya kami hanya ingin membantu memberikan gambaran situasi kepada teman-teman yang memintanya.”
Ia juga menegaskan bahwa pembuatan video segera ia hentikan setelah mengetahui keberatan dari pemilik rumah.
Refleksi dari Peristiwa
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya menjaga sensitivitas saat membuat konten, terutama di lokasi yang menjadi tempat duka bagi orang lain. Dia dan keluarganya berharap klarifikasi mereka dapat menjernihkan kesalahpahaman yang terjadi.