Selain tampil di pameran internasional, Umar juga bangga bisa mengharumkan nama kampung halamannya.
“Kalau masalah hasil, itu nanti, yang penting bisa memamerkan hasil karya sendiri itu sudah bahagia,” katanya.
Namun, ia terbuka untuk menjual robot karyanya jika ada yang tertarik membeli dengan harga yang cocok.
Bukan kali ini saja Umar menciptakan robot dari barang bekas. Karya-karyanya juga telah dipamerkan dan bahkan laku dijual hingga ke Bali dan Korea.
“Untuk masa ini ada robot ukuran 2 meter yang sudah siap dipamerkan. Robot transformer ini full dari bahan bekas otomotif kendaraan roda dua dan mobil,” jelasnya.
Dengan demikian, kisah Umar Mustofa juga menjadi bukti bahwa latar belakang pendidikan bukan penghalang untuk berkarya dan menembus pasar internasional.
Dengan ketekunan dan daya kreasi tinggi, limbah otomotif pun bisa diubah menjadi seni bernilai tinggi.