banner 720x220

Uang Fiat vs Kripto: Siapa yang Bertahan di Masa Depan?

Gambar: Ilustrasi

Kondusif – Bayangkan Anda memegang selembar kertas berwarna-warni di tangan Anda. Tidak ada emas di baliknya. Tidak ada perak. Tak ada komoditas berharga yang menjamin nilainya. Namun, dengan selembar kertas itu, Anda bisa membeli beras, membayar ongkos angkot, bahkan membeli rumah. Itulah uang fiat mata uang modern yang nilainya hanya bertumpu pada satu hal: kepercayaan.

 

Uang fiat adalah realitas yang kita jalani sehari-hari. Di Indonesia, ia bernama Rupiah. Ia tidak memiliki nilai intrinsik seperti emas atau perak, namun menjadi alat tukar yang sah karena diakui oleh pemerintah dan dipercayai oleh masyarakat. Tapi bagaimana mungkin sebuah kertas bisa begitu berharga?

 

Sejarah Uang Tanpa Nilai Fisik

 

Perjalanan uang dimulai jauh sebelum dunia mengenal sistem keuangan modern. Sekitar abad ke-10, China menjadi pelopor sistem uang kertas saat Dinasti Tang dan Song menghadapi kelangkaan koin logam. Dalam keadaan terdesak, mereka memperkenalkan uang kertas sebagai alat pembayaran resmi.

 

Langkah ini terus berkembang hingga Dinasti Yuan menjadikan uang sebagai satu-satunya mata uang. Uang kertas pun mulai menyebar ke seluruh dunia, dan pada abad ke-20, sistem ini dikukuhkan secara global ketika Presiden AS, Richard Nixon, secara resmi mengakhiri standar emas pada tahun 1971. Sejak saat itu, uang kertas tak lagi perlu “ditukar” dengan emas di bank.

 

 

Nilai Uang: Bukan dari Kertas, Tapi dari Kepercayaan

 

Nilai uang tidak datang dari fisiknya, melainkan dari apa yang bisa ditukar dengannya. Nilai nominalnya tercetak di atas kertas misalnya Rp100 ribu namun nilai riilnya adalah berapa banyak barang dan jasa yang bisa Anda peroleh dengan uang tersebut. Saat kepercayaan masyarakat dan kestabilan ekonomi terganggu, nilai ini bisa jatuh seketika.

 

Sistem ini bergantung pada hukum ekonomi sederhana: supply dan demand. Jika pemerintah mencetak terlalu banyak uang, nilai uang bisa jatuh dan memicu inflasi. Jika terlalu sedikit, daya beli masyarakat bisa melemah. Maka dari itu, peran bank sentral begitu krusial sebagai pengatur sirkulasi uang.

 

 

Fungsi dan Peran Uang Fiat

 

Dalam kehidupan sehari-hari, uang fiat memainkan tiga fungsi utama:

 

1. Sebagai alat tukar (medium of exchange): Ia menggantikan sistem barter yang tidak efisien.

banner 720x220

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *