Menurut Gustandi, pihak sekolah segera melakukan langkah cepat begitu mengetahui kondisi para siswa.
Guru-guru membantu menenangkan anak-anak yang panik, sekaligus menghubungi orang tua agar mengetahui kondisi putra mereka.
“Yang penting sekarang anak-anak sudah ditangani di puskesmas. Kami terus memantau perkembangannya dan berkoordinasi dengan tenaga kesehatan,” kata dia.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab pasti kejadian tersebut.
Pihak sekolah menegaskan masih menunggu hasil pemeriksaan medis lebih lanjut dari tenaga kesehatan.
Kejadian ini menjadi daftar panjang kejadian diduga keracunan MBG di Ciamis setelah sebelumnya terjadi di SMPN 4 Pamarican.
Sementara itu, di wilayah Priangan Timur selain Ciamis, kejadian serupa juga terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Banjar dan Pangandaran dalam waktu yang berdekatan.
