WGM Munkhzul Turmunkh, yang merupakan peringkat satu Mongolia berhasil ia tumbangkan.
Hasil itu juga menambah daftar prestasi Shafira Devi Herfesa yang tampil sebagai peserta dengan elo-rating terendah di tim Indonesia.
Namun, justru mampu mencuri perhatian dunia.
Ketua Umum PB Percasi, Grandmaster Utut Adianto, dalam keterangan resminya mengaku sangat bangga atas pencapaian Shafira.
Ia juga menyebut kemenangan ini sebagai simbol lahirnya generasi baru pecatur Indonesia yang siap bersaing di level dunia.
Menurutnya, kerja keras dan latihan yang konsisten adalah kunci utama di balik prestasi luar biasa sang atlet muda.
Dengan tiket menuju Piala Dunia di tangan, Shafira Devi Herfesa tak hanya membawa pulang gelar, tetapi juga harapan baru bagi masa depan catur Indonesia.
Sebuah langkah besar dari Yogyakarta menuju panggung dunia.