Menurut penuturan Ibu Iyah, saat kejadian ia bersama warga lainnya tengah mengantre untuk masuk area utama. Desakan terjadi secara tiba-tiba, terutama ketika masyarakat berusaha mendekat saat salah satu pejabat tinggi provinsi tiba di lokasi.
Dalam kepanikan, Ibu Iyah sempat kehilangan keseimbangan dan jatuh, hingga akhirnya mendapat bantuan dari tim medis dan petugas pengamanan.
“Saya datang karena ingin ikut memeriahkan acara, ingin lihat langsung Pak KDM. Suasananya meriah sekali, cuma memang terlalu ramai dan saya sempat jatuh. Alhamdulillah sudah ditangani dengan baik, dan saya sangat bersyukur atas perhatian semua pihak,” ujar Ibu Iyah dengan mata berkaca-kaca.
Pesta rakyat Garut tetap menjadi ruang berharga untuk berkumpul dan berbagi kegembiraan di tengah masyarakat. Namun, insiden ini menjadi pelajaran penting bahwa kemeriahan sebuah acara harus selalu dibarengi dengan sistem pengamanan yang matang dan respons cepat dalam menangani kerumunan.
Kapolda Jabar pun mengimbau seluruh pihak, baik penyelenggara maupun aparat pengamanan, untuk mengevaluasi sistem manajemen massa dalam kegiatan besar semacam ini.
Kolaborasi antara panitia, aparat, dan kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan agar ke depan pesta rakyat tetap bisa berlangsung aman, nyaman, dan membahagiakan tanpa memunculkan korban.
“Saya berterima kasih atas perhatian dari Bapak Kapolda Jabar dan semua pihak yang membantu saya. Semoga ke depan, acara seperti ini bisa terus dilaksanakan dengan pengamanan terbaik. Karena ini juga jadi hiburan bagi kami rakyat kecil,” ucap Ibu Iyah, menyimpan harapan besar dalam senyumnya yang tulus.***
