Dengan model pembiayaan gotong royong, kurikulum berbasis nilai-nilai nusantara, dan pengajar yang penuh semangat, Taman Siswa berkembang menjadi gerakan kultural yang mengakar.
Sekolah ini hadir di berbagai kota dan menjadi tempat tumbuhnya para pemikir kebangsaan.
Warisan Taman Siswa dalam Dunia Pendidikan Kini
Meski zaman telah berubah, semangat Taman Siswa masih hidup.
Filosofi tut wuri handayani kini menjadi semboyan Kementerian Pendidikan.
Banyak prinsip yang diajarkan Ki Hajar juga menjadi dasar konsep Merdeka Belajar saat ini.
Dalam Merdeka Belajar, siswa diberikan ruang untuk mengeksplorasi minatnya.
Guru menjadi fasilitator, bukan pengendali. Ini sejalan dengan nilai-nilai Taman Siswa yang menempatkan murid sebagai subjek, bukan objek.
Sejarah Taman Siswa adalah catatan penting tentang bagaimana pendidikan bisa menjadi alat pembebasan, bukan penindasan.
Ki Hajar Dewantara tidak hanya membangun sekolah. Ia membangun kesadaran baru tentang hak setiap anak untuk belajar dengan bermartabat.
Di era sekarang, ketika sistem pendidikan terus bertransformasi, semangat Taman Siswa tetap relevan: belajar harus membebaskan, bukan membatasi.