“Kita yang orang Ciamis harus peduli sama Ciamis. Kita yang ketempuhan terus, tapi apa manfaatnya buat masyarakat kalau sampah masih menumpuk? Kepala BBWS bukan orang Ciamis, jadi justru kita yang harus lebih vokal,” ujarnya.
Selain sampah, persoalan lain yang ikut disoroti adalah keberadaan jaring apung di perairan bendungan.
Erik menyebut hingga kini tidak ada regulasi yang jelas dari BBWS maupun pemerintah daerah terkait hal itu.
“Kalau soal jaring apung, selama belum ada regulasi ya masyarakat jalan saja. Itu bukan ikan endemik memang, tapi paling tidak ada manfaat buat masyarakat,” katanya.
PR Berat Sampah Leuwikeris
Kegiatan penanaman 2.025 bibit pohon di Leuwikeris memang diapresiasi, tapi masyarakat menanti tindak lanjut yang lebih nyata.
Tanpa penanganan serius terhadap sampah, konservasi hanya berhenti pada seremoni.
Bendungan yang menjadi salah satu ikon pembangunan di Ciamis, Tasikmalaya itu kini menghadapi persoalan klasik: antara semangat menjaga alam dengan realita sampah yang terus mencemari perairan.