Banyak yang datang rutin setiap enam bulan atau setahun sekali, sekadar melepas rindu pada rasa yang sulit ditemukan di tempat lain.
Selama hampir delapan tahun, warung ini menjadi saksi jatuh bangun perjalanan usaha.
Di masa ramai, bisa menghabiskan hingga 100 ekor puyuh per hari. Di saat sepi, pendapatan bisa hanya Rp50.000 sehari. Namun Ibu Latifah tetap bertahan.
“Yang penting masih jalan. Alhamdulillah masih bisa bertahan sampai sekarang,” ucapnya.
Jadi Ciri Khas Makanan Wisata Cadas Ngampar

Kini, goreng puyuh racikan Ibu Latifah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman wisata di Cadas Ngampar.
Tak sedikit pengunjung yang mengatakan, belum sah ke Cadas Ngampar kalau belum mencicipi puyuh goreng Bu Latifah.
Warungnya memang kecil, tapi nilainya besar. Ia tak hanya menjual makanan, tetapi juga menjual cerita, tentang ketekunan, kreativitas, dan keberanian memulai dari nol.
“Saya berharap, walau saya nanti tak lagi ada, anak-anak bisa meneruskan usaha ini. Semoga bisa terus menjadi bagian dari wajah kuliner Ciamis,” tutupnya dengan senyum penuh harap.
Jika Anda berkunjung ke Wana Wisata Cadas Ngampar, jangan lupa mampir ke warung sederhana di pinggir lokasi wisata.
Sebagai informasi, goreng puyuh bu Latifah buka setiap hari dari pukul 07.00-18.00 WIB serta menerima pesanan.