Ciamis,kondusif.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ciamis mendapat sorotan tajam dari Anggota DPRD Komisi D Fraksi Partai Demokrat, Nurmutraqin. Ia menilai, meski program ini sudah berjalan, masih ada sejumlah kendala yang harus segera dibenahi agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
Sorotan itu disampaikan Nurmutraqin dalam diskusi bertajuk Ciamis Beri Kabar (Misbar) di Kantor Perasatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ciamis, Senin (8/9/2025).
Program MBG Ciamis Targetkan 500 ribu Orang
Ia mengungkapkan, dari 70 dapur yang direncanakan, baru 56 yang aktif, sementara 14 lainnya belum resmi diluncurkan.
“Program MBG sudah menyerap 2.068 tenaga kerja dan memberi manfaat kepada 155.827 penerima. Targetnya 500 ribu orang, tapi di lapangan masih banyak kendala, terutama soal kualitas gizi dan rasa makanan,” ujar Nurmutraqin.
Menurutnya, DPRD Ciamis belum melakukan pengawasan langsung karena program ini masih baru.
Namun, ia menekankan pentingnya fatwa atau sertifikat higienis dari lembaga berwenang, termasuk Dinas Kesehatan.
“Ini PR besar. Jangan sampai program jalan tanpa standar higienitas yang jelas,” tegasnya.
Selain itu, status tenaga ahli gizi juga dipertanyakan. Apakah mereka akan direkrut sebagai ASN atau tenaga kontrak masih belum jelas.
“Kalau tidak ada tenaga ahli gizi, dampaknya bisa berbahaya bagi generasi muda yang jadi penerima manfaat,” tambahnya.
Akademisi Dorong Peran Masyarakat
Sorotan juga datang dari kalangan akademisi. Hendra Ebo, dosen Universitas Galuh (Unigal) Ciamis, menilai pengawasan program MBG sebaiknya tidak hanya dilakukan DPRD dan pemerintah daerah, tetapi juga melibatkan masyarakat.