Dia menjelaskan, setelah kaki palsu selesai dan dibagikan, para penerima juga akan mendapatkan pelatihan.
“Nanti akan dilatih penggunaan kaki palsu agar mereka dapat beradaptasi dan beraktivitas dengan lebih baik,” kata dia.
Dodo juga menekankan pentingnya keberlanjutan program seperti ini, serta harapan agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih kepada penyandang disabilitas.
Menurutnya, selain bantuan alat bantu, difabel juga membutuhkan pelatihan keterampilan dan dukungan ekonomi agar bisa mandiri.
“Kami ingin ada bentuk pemberdayaan yang nyata. Misalnya, menyediakan ruang usaha di kawasan wisata bagi difabel untuk menampilkan dan menjual hasil karya mereka,” tambahnya.
Melalui program kaki palsu gratis Ciamis, PPDI berharap kesetaraan dan kemandirian bagi penyandang disabilitas bisa terus ditingkatkan dengan dukungan berbagai pihak, terutama pemerintah daerah.
Respon (2)