Ia menyebut panen raya di Kabupaten Bengkayang yang dipimpin langsung Presiden Prabowo sebagai simbol kebangkitan pertanian berbasis kolaborasi.
Tak kalah penting, Polri juga menginisiasi pembangunan 18 gudang penyimpanan di 12 provinsi.
Gudang dengan total kapasitas 18 ribu ton ini dibangun bersama Bulog dan dapat mengolah ratusan ton jagung per hari.
“Inisiatif ini vital untuk menjamin distribusi dan penyerapan hasil panen,” ujarnya.
Faisal menambahkan bahwa ekosistem pangan harus dibangun utuh dari hulu ke hilir.
Sektor peternakan, distribusi pakan, hingga pemberantasan mafia pangan membutuhkan pendekatan terintegrasi.
“Polri punya posisi strategis untuk menindak spekulan, melindungi petani, dan memastikan kelancaran rantai pasok pangan nasional,” ujarnya lagi.
Mendukung Presiden Prabowo
Ia mendukung keputusan Presiden Prabowo yang mempercayakan ketahanan pangan jagung kepada Polri.
Lembaga ini dinilai punya struktur dan jaringan yang mampu menjangkau hingga pelosok.
“Presiden memberi apresiasi karena Polri langsung turun ke rakyat dan sudah berkontribusi nyata. Selamat HUT ke-79 Bhayangkara,” pungkasnya.
Faisal berharap ke depan Polri bisa terus berperan aktif sebagai garda depan dalam membangun ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan, demi masa depan bangsa yang lebih sejahtera.