Rencana pembangunan ini diumumkan setelah audiensi antara pengembang proyek dan Bupati Cirebon. Jika sesuai jadwal, konstruksi dimulai tahun 2026 dan mulai beroperasi pada 2027.
PLTB Sedong diproyeksikan menjadi tonggak penting dalam pengembangan energi terbarukan di Jawa, sekaligus memperkuat pasokan listrik nasional.
Meski potensinya besar, pengembangan PLTB tidak lepas dari tantangan.
Salah satunya adalah kecepatan dan kestabilan angin yang tidak merata, terutama di Pulau Jawa.
Di samping itu, biaya pembangunan turbin angin yang cukup tinggi, serta kebutuhan infrastruktur pendukung, menjadi pertimbangan penting bagi investor.
Namun keberanian Cirebon membuka jalan di tengah keterbatasan ini menjadi preseden penting bagi daerah lain.
Menuju Energi Masa Depan
PLTB diyakini akan memainkan peran krusial dalam mencapai target 23% energi terbarukan pada 2025, sebagaimana dicanangkan pemerintah.
Jika pengembangan seperti di Sedong berjalan lancar, maka bukan tidak mungkin dalam waktu dekat Jawa akan memiliki lebih banyak pembangkit angin seperti yang kini banyak ditemukan di Eropa dan Tiongkok.
Indonesia memang baru memulai, tetapi langkah kecil ini menjadi fondasi penting menuju sistem energi nasional yang bersih, berkelanjutan, dan mandiri.