Lalu, memahami Makna dan Tafsirnya
Kita harus memahami makna dan tafsir Al-Qur’an, bukan hanya membacanya, agar bisa mengaplikasikan pesannya dalam kehidupan.
Selanjutnya, mengamalkan dalam Kehidupan
Al-Qur’an juga harus menjadi pedoman dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam beribadah, bermuamalah, hingga menjalankan kewajiban sosial.
Terkahir, mengajarkan kepada Orang Lain
Sebagai umat Islam, kita juga wajib menyebarkan ajaran Al-Qur’an kepada keluarga, sahabat, dan masyarakat sekitar.
Pelajaran Berharga dari Nuzulul Qur’an
Kemudian, dia juga menekankan tiga pelajaran utama dari peristiwa Nuzulul Qur’an.
1. Al-Qur’an adalah Mukjizat Terbesar – Keaslian Al-Qur’an tetap terjaga sejak diturunkan hingga akhir zaman.
2. Al-Qur’an adalah Sumber Cahaya – Siapa yang berpegang teguh pada Al-Qur’an akan mendapatkan cahaya dalam hidupnya.
3. Al-Qur’an adalah Penyembuh – Allah menyebutkan dalam QS. Al-Isra ayat 82 bahwa Al-Qur’an adalah obat bagi hati yang keras dan penawar bagi jiwa yang gelisah.
Momentum untuk Meningkatkan Kecintaan pada Al-Qur’an
Mengakhiri ceramahnya, Ustadz Rifa’i juga berpesan agar peringatan Nuzulul Qur’an tidak sekadar menjadi acara seremonial, tetapi menjadi momentum untuk meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur’an.
“Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai panduan dalam setiap langkah kehidupan, membaca dan memahaminya setiap hari, serta mengamalkannya dalam keseharian kita. Semoga kita termasuk golongan yang mendapatkan syafaat dari Al-Qur’an di hari kiamat,” tutupnya.
Selanjutnya, acara peringatan Nuzulul Qur’an ini diakhiri dengan doa bersama dan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang membuat suasana semakin khidmat.
Jamaah yang hadir terlihat antusias dan terinspirasi untuk lebih mendalami ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan mereka sehari-hari.