Tak hanya itu, aparat juga berhasil menggagalkan penyelundupan 135 kilogram sabu di Lhokseumawe, 69 kilogram sabu di perairan Tanjung Balai Asahan, serta sejumlah kasus lainnya di Bengkalis, Riau, dan Aceh. Para pelaku diketahui menggunakan berbagai modus untuk menghindari deteksi, mulai dari menyamar sebagai nelayan, menyembunyikan narkotika dalam kemasan teh asal Tiongkok, hingga menggunakan speedboat untuk menghindari patroli aparat.
Dengan semakin kompleksnya pola penyelundupan, Bea Cukai menegaskan akan terus memperkuat strategi pengawasan dan intelijen dalam mencegah masuknya narkotika ke Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk terus menjalankan fungsi sebagai community protector dengan menekan peredaran gelap narkoba bersama instansi penegak hukum lainnya. Sinergi antara Bea Cukai dan Polri akan terus ditingkatkan, sehingga setiap upaya penyelundupan dapat digagalkan dan masa depan bangsa terbebas dari ancaman narkoba,” tutup Nirwala.
Upaya bersama ini menjadi sinyal kuat bagi para pelaku kejahatan narkotika bahwa Indonesia tidak akan memberi ruang bagi peredaran barang haram tersebut. Perang melawan narkoba terus berlanjut, dan aparat penegak hukum akan terus berada di garda terdepan untuk melindungi generasi mendatang dari ancaman yang merusak ini.
Respon (1)