Prosesi pedang pora memang menjadi simbol transisi komando dalam tubuh Polri.
Namun dalam pelukan AKP Carsono, terdapat lebih dari sekadar seremoni.
Ada kehangatan pengabdian yang telah tumbuh bersama, dan tekad untuk menjaga semangat yang telah ditanamkan oleh AKBP Akmal.
“Kami akan teruskan apa yang sudah beliau mulai. Kepemimpinan yang berani, tapi tetap manusiawi. Tegas, tapi adil. Itulah yang beliau wariskan kepada kami,” ujar AKP Carsono lagi.
Satu Pelukan, Seribu Makna
Pelukan itu mungkin hanya berlangsung beberapa detik.
Tapi dalam momen itu, terangkum perjalanan panjang sebuah kepemimpinan lengkap dengan tantangan, keberhasilan, bahkan tekanan yang telah mereka hadapi bersama.
Ketika AKBP Akmal melangkah meninggalkan gerbang kehormatan, AKP Carsono berdiri tegak.
Tapi dalam dadanya, mungkin tersimpan seribu kenangan yang tak mudah dilupakan.
Perpisahan di Polres Ciamis bukanlah akhir. Bagi AKP Carsono dan para perwira lainnya, ini adalah awal babak baru untuk meneruskan kepemimpinan yang telah dibingkai dalam satu pelukan terakhir: hangat, tulus, dan penuh hormat.
