drg. Evie mengakui bahwa masih ada kekurangan dalam sisi komunikasi.
Ia menyebut akan memperkuat soft skill seluruh tenaga kesehatan.
“Kami akan pasang CCTV untuk memantau interaksi pelayanan, dan akan terus membina sikap ramah, komunikatif, dan humanis,” ucapnya.
Sementara itu, menanggapi keluhan waktu tunggu di apotek, drg. Evie menjelaskan bahwa RSUD Kawali telah mengimplementasikan sistem antrean barcode.
“Rata-rata pelayanan obat jadi hanya 5–10 menit. Untuk obat racikan pun mayoritas bisa dilayani dalam waktu kurang dari 60 menit,” jelasnya.
Ia pun mengajak seluruh peserta forum untuk terus memberikan masukan demi perbaikan rumah sakit yang masih dalam tahap pengembangan tersebut.