banner 720x220

Pariwisata Indonesia 2025, Membangun Momentum Menatap Masa Depan

Cireong Park: Surga Tersembunyi di Sindangkasih, Ciamis, Wajib Dikunjungi saat Munggahan. Foto: Kondusif.com
Cireong Park: Surga Tersembunyi di Sindangkasih, Ciamis, Wajib Dikunjungi saat Munggahan. Foto Cireong Natural View by: Kondusif.com

Jakarta, Kondusif – Sektor pariwisata kembali menjadi andalan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Setelah melewati masa sulit akibat pandemi, geliat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, menunjukkan tren positif sepanjang 2024. Pemerintah pun optimis tren ini berlanjut di 2025 dengan mengusung berbagai program unggulan seperti Gerakan Wisata Bersih, Desa Wisata, Tourism 5.0, dan Pariwisata Naik Kelas.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan peran strategis pariwisata dalam perekonomian. Sektor jasa lainnya mencatat pertumbuhan tertinggi, mencapai 11,36 persen pada triwulan IV-2024 dan 9,8 persen sepanjang tahun. Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menekankan bahwa peningkatan ini didorong oleh lonjakan aktivitas rekreasi, meningkatnya jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara, serta maraknya event olahraga dan hiburan.

“Ekspor jasa kita juga meningkat, salah satunya disebabkan oleh peningkatan kunjungan wisman (wisatawan mancanegara),” ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Lonjakan Wisatawan, Optimisme Baru

Sepanjang Januari-November 2024, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapai 12.658.048 orang rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Angka ini meningkat 20,17 persen dibandingkan 2023, dan total kunjungan hingga Desember 2024 mencapai 13,9 juta wisatawan. Deputi Bidang Statistik dan Layanan BPS, Pudji Ismartini, menyebut pencapaian ini sebagai bukti semakin kuatnya daya tarik Indonesia di mata dunia.

Pada November 2024 saja, sebanyak 1.092.067 turis asing datang ke Indonesia, meningkat 7,27 persen secara tahunan. Mayoritas berasal dari Malaysia, Australia, dan Singapura, dengan destinasi favorit seperti Bali, Jakarta, dan Lombok.

Peningkatan ini tidak hanya berdampak pada jumlah kunjungan, tetapi juga durasi tinggal wisatawan. Rata-rata wisatawan mancanegara menghabiskan 6,85 malam atau hampir tujuh hari di Indonesia. Artinya, banyak turis yang memilih menikmati lebih dari sekadar destinasi populer, tetapi juga mengeksplorasi lokasi-lokasi eksotis yang belum terlalu dikenal.

Menciptakan Destinasi Pariwisata Baru

Keberhasilan ini tak lepas dari kampanye pemasaran yang masif oleh pemerintah dan pelaku industri pariwisata. Promosi melalui platform digital, pameran dagang global, serta kerja sama dengan media internasional telah memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan di Asia Tenggara.

banner 720x220

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *