Lahan tempat rumah baru itu berdiri pun datang dari kebaikan hati saudara Pak Nardi yang menghibahkan tanahnya.
“Ini bukan sekadar pembangunan fisik. Ini pembuktian bahwa sedekah kecil bisa melahirkan keajaiban, bahwa solidaritas masih hidup,” lanjut H. Lili.
Kini, rumah Pak Nardi sedang dalam proses pembangunan. Untuk pertama kalinya sejak lama, ia merasa tidak sendiri. Ia merasa dilihat. Ia merasa dihargai.
“Semoga setelah rumahnya selesai, kita bisa bantu kebutuhan lainnya, seperti dapur, alat masak, atau kebutuhan dasar lainnya. Kita tidak akan lepas tangan,” janji H. Lili.
Kisah Pak Nardi menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa bantuan tak harus besar untuk bisa berdampak.
Kadang, cukup dengan hadir dan peduli, hidup seseorang bisa berubah.
Dan di Ciamis, kebaikan itu sedang bekerjadari tangan-tangan yang tak pernah lelah memberi.