Ciamis,kondusif.com, Di sudut kecil Dusun Cisaar, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, berdiri sebuah rumah yang hampir roboh. Dindingnya anyaman bambu yang usang, atapnya bocor, lantainya tanah. Di sanalah Pak Nardi, seorang buruh harian lepas, menjalani hidupnya sendirian. Istrinya telah tiada, keluarganya tak banyak, dan penghasilannya pas-pasan.
Hidup Pak Nardi selama ini seperti tak terlihat. Ia tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang sudah tak layak huni.
Tidak ada kamar tidur layak, tak ada dapur, bahkan untuk kebutuhan dasar pun ia kesulitan. Tapi ia bertahan. Dengan sisa tenaga dan harapan.

Bantuan Baznas Ciamis
Kondisi inilah yang akhirnya menyentuh hati Baznas Kabupaten Ciamis.
Melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), Baznas tak hanya datang membawa bantuan dana, tetapi juga membawa kepedulian.
“Setelah kami melihat langsung kondisinya, kami sepakat ini tidak bisa dibiarkan. Pak Nardi harus dibantu. Tapi bukan hanya dengan uang, kami ingin membangkitkan gotong royong warga juga,” ujar Ketua Baznas Ciamis, H. Lili Miftah.
Baznas memberikan bantuan senilai Rp10 juta. Memang tidak cukup untuk membangun rumah layak sepenuhnya.
Tapi kemudian terjadi hal yang lebih besar, warga sekitar ikut turun tangan. Kepala desa, RT, RW, tetangga sekitar membentuk panitia kecil untuk membangun rumah baru bagi Pak Nardi.