banner 720x220

Nyawang Bulan, Upaya Rumah Naskah Nusantara Menghidupkan Tradisi Leluhur di Ciamis

CIAMIS, KONDUSIF.com,– Di bawah terang purnama, suasana mistis dan khidmat menyelimuti Amphitheatre Jambansari, Tatar Galuh Ciamis, Sabtu malam (12/07/2025).

Sebuah pertunjukan budaya bertajuk Nyawang Bulan digelar, bukan sekadar hiburan, tetapi juga sebuah ikhtiar untuk merawat ingatan kolektif masyarakat terhadap warisan intelektual leluhur: naskah kuno.

Ketua Yayasan Rumah Naskah Nusantara, Gunari Putra Erisman, menjelaskan bahwa acara ini merupakan puncak dari proses panjang yang telah dimulai sejak tahun 2014.

Meski yayasannya baru berdiri resmi satu tahun terakhir, kiprahnya dalam bidang pernaskahan telah berjalan lebih dari satu dekade.

“Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan, dengan manuskrip atau naskah kuno sebagai dasar,” ujar Gunari dalam sambutannya.

Kami ingin menyelamatkan, merawat, dan memperkenalkan kembali kekayaan literasi lokal kepada masyarakat,” tambahnya.

Menurutnya, manuskrip bukan sekadar tulisan tua, tetapi sumber pengetahuan dan kearifan yang ditinggalkan oleh para leluhur.

Beberapa di antaranya bahkan merupakan karya besar dari tokoh Galuh, seperti R.A.A. Kusumadiningrat, Bupati Ciamis tempo dulu.

Tradisi Nyaris Punah, Diangkat Kembali Lewat Digital

Gunari menuturkan, Nyawang Bulan lahir dari tradisi masyarakat Sunda di Galuh tempo dulu.

Dulu, masyarakat kerap membacakan babad atau naskah leluhur di malam purnama menjelang masa panen atau ritual adat.

Tradisi ini lambat laun memudar dan nyaris punah.

“Tradisi itu dulu hidup di masyarakat kita. Malam bulan purnama adalah waktu sakral untuk membaca sejarah, menelaah, dan merenungi kehidupan. Tapi kini tinggal kenangan,” ujarnya lirih.

banner 720x220

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *