“Itu tidak benar. Tidak ada tindakan seperti itu,” tegasnya.
Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang, menambahkan bahwa tidak ada pemecatan mendadak terhadap pegawai.
“Penyelesaian konflik seharusnya ada semacam dialog. Kami selalu membuka ruang untuk berdiskusi dan mencari solusi terbaik,” ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Dikti, Khairul Munadi, menyebut bahwa rotasi, mutasi, dan promosi adalah hal wajar dalam proses transisi kementerian. Ia juga memastikan bahwa langkah-langkahnya bertujuan untuk menyukseskan program-program strategis pemerintahan, termasuk Astacita.
Respons Pemerintah dan Publik
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa parlemen akan mempelajari situasi ini dan memberikan evaluasi jika diperlukan.
“Kami akan mendalami permasalahan ini untuk memastikan tidak ada pelanggaran hak pegawai,” katanya.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, turut mengomentari situasi tersebut. Ia mendorong pihak kementerian untuk menyelesaikan masalah ini melalui dialog internal. “Penyelesaian melalui diskusi dari hati ke hati adalah langkah terbaik untuk mencairkan suasana,” ujarnya optimis.
Mencari Titik Temu
Demonstrasi ini mencerminkan ketegangan yang sering muncul dalam masa transisi institusi. Rotasi dan perubahan struktur memang tak terhindarkan, tetapi pendekatan yang inklusif dan transparan menjadi kunci untuk menjaga keharmonisan di lingkungan kerja.
Kini, publik menanti langkah konkret dari Kemdiktisaintek untuk menuntaskan konflik ini. Akankah dialog terbuka menjadi solusi yang menenangkan? Atau justru protes ini membuka lembaran baru dalam perjalanan kementerian yang masih muda ini?