Namun, inflasi global perkiraannya akan menurun menjadi 4,2 persen pada 2025 dan 3,5 persen pada 2026, mendekati target di negara-negara maju.
Laporan ini juga menggarisbawahi tantangan global yang kian menghadang, termasuk proses disinflasi, ketidakstabilan fiskal, dan ancaman perlambatan di beberapa wilayah.
Negara-negara seperti Tiongkok dan India menghadapi perlambatan konsumsi dan aktivitas industri, sementara kawasan Eropa tertekan oleh melemahnya sektor manufaktur.
Sebaliknya, Amerika Serikat tetap tangguh dengan pertumbuhan mencapai 2,7 persen pada kuartal ketiga 2024. Hal ini lantaran konsumsi yang kuat dan pengelolaan inflasi yang efektif.
Indonesia Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah
Kesuksesan Indonesia memasuki jajaran 10 besar ekonomi dunia menjadi tonggak sejarah baru. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam memastikan keberlanjutan pertumbuhan melalui reformasi struktural, pembangunan infrastruktur, dan penguatan daya saing sektor industri.
Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, kita memiliki peluang besar untuk terus melaju dan memperkokoh posisinya di peta ekonomi global.
Momentum ini adalah waktu yang tepat untuk memanfaatkan potensi besar Indonesia demi mewujudkan visi menjadi negara maju pada 2045.
Respon (2)