Efektivitas Chromebook di Lapangan Dipertanyakan
Chromebook memang banyak digunakan di dunia pendidikan, khususnya di negara-negara maju yang infrastruktur digitalnya sudah merata. Namun di Indonesia, situasinya berbeda. Di banyak wilayah, terutama di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), koneksi internet masih menjadi kendala besar. Maka tak heran, efektivitas penggunaan Chromebook di sejumlah sekolah pun dipertanyakan.
Bahkan, berdasarkan evaluasi awal yang dilakukan pada 2019, perangkat ini dinilai belum siap digunakan secara masif di sekolah-sekolah yang belum memiliki jaringan internet memadai. Namun, pengadaan tetap dilakukan dalam skala besar. Inilah yang kini sedang didalami Kejaksaan Agung.
Menanti Kejelasan dan Evaluasi Menyeluruh
Puluhan saksi telah diperiksa dalam kasus ini, baik dari pihak internal kementerian maupun dari vendor penyedia perangkat. Kejagung mendalami proses penyusunan kajian, pemilihan teknologi, hingga mekanisme pengadaan yang digunakan.
Publik kini berharap agar proses hukum dapat berjalan dengan transparan dan adil, bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga sebagai pelajaran penting dalam merancang program-program strategis ke depan.
Digitalisasi pendidikan adalah keniscayaan, namun seperti kata pepatah: teknologi hanyalah alat. Tanpa perencanaan yang cermat, pemahaman konteks lapangan, dan pengawasan yang kuat, alat secanggih apa pun bisa berujung pada kegagalan atau bahkan perkara hukum.
Kondusif.com | Konten Edukasi Positif
Tajam dalam data, teduh dalam makna.
