KONDUSIF – Bayangkan seorang pemain sepak bola yang berlari ke sana kemari di lapangan tanpa mengetahui di mana gawangnya. Ia bisa menggiring bola dengan baik, melakukan operan yang cantik, bahkan mungkin menggocek lawan dengan lincah. Namun, tanpa gawang sebagai tujuan akhir, semua usahanya menjadi sia-sia. Begitu pula dalam hidup. Tanpa goals atau tujuan yang jelas, kita bisa saja sibuk setiap hari, tetapi tanpa arah yang pasti.
Mengapa Menetapkan Goals Itu Penting?
Menetapkan Goals adalah kompas kehidupan. Ia memberi kita arah dan memastikan setiap langkah yang kita ambil mendekatkan kita pada impian kita. Misalnya, jika seseorang ingin sukses, langkah pertamanya bukan bekerja keras tanpa arah, melainkan menetapkan dengan jelas apa arti sukses bagi dirinya. Apakah sukses itu berarti memiliki bisnis sendiri? Membeli rumah impian? Atau bisa membahagiakan orang tua? Dengan goals yang jelas, kita tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
Mari kita ambil contoh sederhana dalam perjalanan. Jika Anda berada di Ciamis dan ingin pergi ke Jakarta, Anda akan menetapkan rute yang jelas. Bisa lewat Tasikmalaya, Garut, Bandung, dan akhirnya sampai di Jakarta. Sepanjang perjalanan, mungkin ada kendala, seperti kendaraan mogok atau macet. Tetapi karena Anda tahu tujuannya, Anda tetap berusaha untuk sampai ke Jakarta. Sama halnya dengan goals dalam hidup. Saat kita menetapkan tujuan, rintangan bukan lagi hambatan yang membuat kita menyerah, melainkan tantangan yang harus diatasi.
Cara Menetapkan Goals yang Efektif
Menentukan tujuan tidak bisa asal-asalan. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan agar goals bisa benar-benar menjadi panduan hidup yang efektif.
1. Goals Harus Kuat
Semakin kuat kita menentukan goals, semakin nyata impian itu akan terwujud. Jika hanya sekadar ingin sukses tanpa definisi yang jelas, kita mudah tergoda untuk menyerah di tengah jalan. Namun, jika goals sudah menjadi bagian dari diri kita, kita akan memiliki semangat untuk terus berusaha.
2. Goals Harus Jelas dan Spesifik
Menetapkan Goals tidak boleh samar-samar. Harus ada rencana waktu dan ukuran keberhasilannya. Misalnya, seseorang yang ingin membeli mobil Pajero dalam lima tahun ke depan tidak cukup hanya bermimpi. Ia harus menghitung berapa uang yang perlu disisihkan setiap bulan, bagaimana cara menambah penghasilan, dan kapan target itu bisa dicapai. Jika setelah lima tahun ternyata hanya terkumpul Rp300 juta dari Rp700 juta yang dibutuhkan, ia bisa mengevaluasi strategi atau menyesuaikan targetnya.
3. Goals Harus Ditulis dan Dibagi dalam Tahapan
Menuliskan goals adalah salah satu cara untuk memperkuat niat. Tidak cukup hanya menyimpan di dalam kepala. Sebaiknya, buat daftar goals jangka panjang, tahunan, bulanan, mingguan, hingga harian. Dengan begitu, kita bisa mengukur progres yang sudah dicapai dan tetap termotivasi untuk melangkah maju.
4. Goals Harus Dibantu dengan Sikap Positif dan Doa
Menetapkan tujuan saja tidak cukup. Harus ada tindakan nyata yang mendukungnya, seperti kedisiplinan, kerja keras, dan sikap hemat. Hindari pemborosan atau tindakan ceroboh yang justru menjauhkan kita dari impian. Selain itu, sertai dengan doa dan keyakinan bahwa usaha yang dilakukan akan membuahkan hasil.