Kondusif – Fenomena perjalanan Ibadah haji dengan berjalan kaki semakin marak di media sosial. Berbagai unggahan menunjukkan individu yang menempuh ribuan kilometer dengan membawa ransel dan banner bertuliskan “Indonesia ke Mekkah”. Aksi ini mengundang decak kagum sekaligus tanda tanya: benarkah berjalan kaki ke Tanah Suci bisa lebih cepat dibandingkan naik pesawat?
Antrean Haji Puluhan Tahun, Jalan Kaki Jadi Alternatif?
Di Indonesia, perjalanan resmi bukan hanya soal waktu tempuh dengan pesawat, tetapi juga antrean panjang yang bisa mencapai puluhan tahun. Menurut data Kementerian Agama, masa tunggu calon jemaah di beberapa provinsi bisa mencapai 30 hingga 38 tahun. Hal ini terjadi karena keterbatasan kuota haji yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi.
Sementara itu, beberapa individu memilih menempuh perjalanan ke Mekkah dengan berjalan kaki. Mereka mengklaim perjalanan ini lebih cepat dibanding menunggu antrean haji yang sangat panjang. Sepanjang perjalanan, mereka kerap mendapat bantuan dari warga setempat berupa makanan, minuman, hingga uang.
Benarkah Semua Demi Ibadah?
Meski terdengar inspiratif, tren ini mulai mendapat sorotan. Beberapa warganet mempertanyakan apakah perjalanan ini benar-benar murni untuk ibadah atau sekadar mencari perhatian. Dalam unggahan akun Instagram @tanahbumbuinfo, disebutkan bahwa fenomena ini mulai dimanfaatkan sejumlah individu untuk meraih keuntungan lewat siaran langsung di TikTok.
“Banyak yang melakukannya demi hadiah dari live TikTok atau sekadar mencari sensasi dan uang. Beberapa meninggalkan keluarga, lalu kembali saat akun mereka diblokir,” tulis akun tersebut dalam unggahannya pada 21 Februari 2025.