banner 720x220

KKP Peringatkan Ancaman Kematian Ikan Massal di Waduk Jatiluhur, Kerugian Capai Rp 2,2 Miliar

Direktur Ikan Air Tawar KKP, Ujang Komarudin, yang turun langsung ke lokasi bersama tim Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi dan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, menegaskan bahwa pembudidaya seharusnya lebih waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem.

“Banyak pembudidaya sudah mengetahui potensi upwelling, tapi tetap mempertahankan ikan di keramba untuk mencapai ukuran lebih besar. Ini keputusan yang berisiko. Sebaiknya lakukan panen lebih awal untuk menghindari kerugian yang lebih besar,” ujar Ujang.

KKP Anjurkan Penghentian Sementara Budidaya di Waduk Jatiluhur

Untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem waduk, KKP merekomendasikan penghentian sementara aktivitas budidaya hingga kondisi lingkungan stabil. Selain itu, pembudidaya diminta segera mengangkat dan mengubur ikan yang sudah mati agar tidak mencemari perairan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, juga telah mengingatkan pentingnya budidaya ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa praktik budidaya harus memperhatikan keseimbangan ekologi agar tidak merugikan ekosistem dan pelaku usaha itu sendiri.

“Dalam jangka panjang, praktik budidaya yang berkelanjutan akan lebih menguntungkan daripada mengejar hasil cepat tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *