banner 720x220

Keutamaan Zakat Fitrah: Menyucikan Diri dan Menyempurnakan Ibadah Ramadhan

Ustadz Muhammad Rifai
Ustadz Muhammad Rifai

Ciamis,kondusif.com,– Keutamaan Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Bahkan bayi yang lahir sebelum matahari terbenam di akhir Ramadhan wajib dizakati.

Dasar kewajiban ini bersumber dari Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad ﷺ. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan zakat), dan mengingat nama Tuhannya lalu dia salat.” (QS. Al-A’la: 14-15)

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

“Rasulullah mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor, serta sebagai makanan bagi orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum salat Id, maka zakatnya diterima. Barang siapa yang menunaikannya setelah salat Id, maka itu hanya dianggap sebagai sedekah biasa.” (HR. Abu Dawud & Ibnu Majah)

Menurut Ustaz Muhammad Rifai, zakat fitrah adalah penyempurna ibadah puasa yang membersihkan diri dari kekurangan selama Ramadhan.

“Zakat fitrah juga memastikan kebahagiaan bagi kaum miskin di hari raya,” jelasnya.

Syarat Wajib Zakat Fitrah

Ustaz Rifai menjelaskan bahwa ada empat syarat wajib zakat fitrah yang telah disepakati para ulama fiqih.

Pertama, Islam. Zakat fitrah hanya diwajibkan bagi seorang Muslim.

Kedua, memiliki kelebihan harta. Orang yang memiliki makanan pokok lebih dari kebutuhan diri dan keluarganya wajib membayar zakat fitrah.

Ketiga, masih hidup di akhir Ramadhan. Orang yang meninggal sebelum matahari terbenam di hari terakhir Ramadhan tidak wajib membayar zakat fitrah.

Keempat, mampu membayar. Zakat fitrah diwajibkan kepada orang yang mampu, baik untuk dirinya sendiri maupun tanggungannya.

Waktu Pembayaran

Dalam kitab-kitab fiqih klasik seperti Safinatun Najah, Fathul Mu’in, dan Kitab At-Taqrib, waktu pembayaran zakat fitrah dibagi menjadi lima kategori.

1. Waktu wajib – Saat matahari terbenam di malam Idul Fitri.

2. Waktu utama (afdhal) – Sejak terbit fajar hingga sebelum salat Idul Fitri.

3. Waktu mubah – Sejak awal Ramadhan hingga sebelum salat Id.

4. Waktu makruh – Setelah salat Idul Fitri tetapi masih di hari raya.

banner 720x220

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *