2. Memberi Makanan dan Bersedekah
Kemudian, diriwayatkan bahwa siapa yang melapangkan rezeki pada keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun.
3. Meningkatkan Ibadah
Lalu, memperbanyak shalat sunah, dzikir, membaca Al-Qur’an, dan doa-doa.
Muharram adalah bulan mulia, termasuk dalam empat bulan haram (suci) dalam Islam.
4. Menunjukkan Kepedulian Sosial
Momentum ini juga bisa menjadi ajang membantu fakir miskin, yatim piatu, dan mereka yang membutuhkan.
Hari Asyura dalam Perspektif Sunni dan Syiah
Lebih lanjut, hari Asyura juga menjadi hari berkabung bagi kaum Syiah, karena pada hari ini cucu Nabi, Imam Husain, wafat di Karbala.
Kaum Syiah juga mengenang tragedi ini dengan berbagai ritual duka.
Sementara itu, umat Sunni menjadikan Asyura sebagai hari untuk memperbanyak syukur, ibadah, dan puasa sunnah.
Keutamaan 10 Muharram juga tidak hanya terletak pada sejarahnya yang agung.
Akan tetapi, pada peluang ibadah yang Allah berikan kepada umat Islam.
Kemudian, momen ini juga menjadi titik refleksi spiritual untuk memperbaiki diri, menebar kebaikan, dan memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta.
Mari kita manfaatkan hari Asyura dengan memperbanyak amal saleh dan menjadikannya awal kebangkitan rohani kita dalam tahun Hijriah yang baru.