banner 720x220

Keresahan Warganet Soal Ormas Usai TikTok Enggan Investasi di Indonesia

Fungsi organisasi masyarakat menuai kritik warganet usai isu pungli dan jatah proyek mencuat. Simak sorotan Apindo dan tanggapan publik.

Gambar: ilustrasi AI
Gambar: ilustrasi AI

Kondusif.com, Fungsi organisasi masyarakat (ormas) kembali menjadi perbincangan setelah kabar tentang investasi TikTok di Thailand mencuat.

Perusahaan asal Tiongkok itu memilih menanam modal Rp132 triliun di Thailand, sementara di Indonesia, investasi tak dilakukan.

Dalam unggahan Instagram @faktajenius, dikutip Sabtu (8/3/2025), TikTok disebut enggan berinvestasi di Indonesia karena maraknya premanisme dan pungutan liar yang melibatkan oknum ormas.

Kondisi ini memicu banyak warganet mempertanyakan peran ormas yang semakin kontroversial.

Banyak warganet merasa keberadaan ormas lebih sering meresahkan daripada memberikan manfaat bagi masyarakat.

Mereka menilai ormas seharusnya menjalankan fungsi sosial, bukan justru menekan dunia usaha.

“Serius nanya, sebenarnya fungsi ormas itu apa?” ujar seorang warganet.

Sebagian lainnya menyebut ormas justru menjadi alat untuk kepentingan segelintir pihak. Beberapa warganet menduga pemerintah membiarkan ormas beroperasi demi keuntungan politik.

“Ormas itu dibekingi pemerintah agar dapat keuntungan bersama. Bedanya, pihak pemerintah nggak mau terlibat langsung agar nama baiknya terjaga,” tulis warganet.

Selain itu, warganet menuduh ormas melakukan pungutan liar dan memaksa penggunaan jasa tertentu di berbagai sektor usaha.

“Apakah ini yang dibilang dijajah bangsa sendiri?,” tulis warganet.

banner 720x220

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *