Ciamis, Kondusif – Guyonan Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, mencairkan suasana khidmat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Keraton Selagangga.
Dengan nada berseloroh, ia membandingkan nasib mubaligh dengan dirinya sendiri soal amplop seusai acara.
“Hanya saja, bedanya adalah jika mubaligh setelah acara mendapatkan amplop, maka Bupati setelah acara malah memberi amplop,” ucap Herdiat. Minggu, (21/09/2025).
Pernyataan itu langsung disambut tawa, sorakan, dan tepuk tangan para hadirin.
Deklarasi Tolak Penyimpangan Sejarah
Sebelum candaan itu, Dewan Kebudayaan Kabupaten Ciamis (DKKC) menyampaikan deklarasi penting.
Ketua DKKC, Yat Rospia Brata, menegaskan sikap masyarakat Galuh.
“Kami, Masyarakat Tatar Galuh Ciamis, menolak segala bentuk upaya penyimpangan sejarah dalam bentuk apapun,” ujarnya lantang.
Pernyataan tersebut diikuti hadirin yang mengulang dengan kompak, menegaskan komitmen bersama menjaga sejarah.
Iket Mahesa Kanoman: Simbol Persaudaraan Budaya
Acara semakin bermakna dengan penyematan iket Mahesa Kanoman kepada Bupati Herdiat oleh Mahapatih Pangeran Raja Qodiran dari Kesultanan Kanoman Cirebon.
Simbol itu merekatkan kembali ikatan budaya antara Cirebon dan Galuh, sekaligus menegaskan pentingnya warisan sejarah.
Dalam sambutannya, Herdiat menyatakan komitmen untuk mendirikan museum Galuh.