Sejauh ini, pasien di RSUD Banjar tercatat 18 orang, sedangkan di RS PMC lebih dari 20 pasien. Mayoritas korban merupakan pelajar SMP kelas 7 hingga 9.
Belum Ada Keputusan Terkait MBG
Meski sejumlah pihak menduga makanan program MBG sebagai penyebab, hingga kini belum ada keputusan resmi mengenai penghentian distribusi ataupun konsumsi program tersebut di Banjar.
“Masalah MBG berhenti atau tidak itu bukan kapasitas kami. Tugas kami menolong yang sakit, mengevakuasi, dan merujuk ke rumah sakit,” tegas Ika.
Pemerintah Tunggu Hasil Laboratorium
Pemerintah Kota Banjar bersama Dinas Kesehatan masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan.
Sambil menunggu hasil, masyarakat diminta tetap waspada dan segera melapor apabila mengalami gejala serupa setelah mengonsumsi makanan tertentu.
Kasus ini menambah kewaspadaan publik, terlebih karena sebelumnya insiden serupa juga pernah dilaporkan di sejumlah daerah di Jawa Barat.
Meski begitu, penyebab pasti keracunan baru akan dipastikan setelah uji laboratorium selesai.