Dalam soal yang diberikan, panitia juga menyisipkan unsur budaya lokal Galuh.
Tujuannya agar siswa tetap mencintai budaya daerah sekaligus berwawasan global.
Dari 105 sekolah yang ikut serta, kini tersisa 18 besar yang melaju ke tahap final.
Erwan berharap kegiatan ini bisa berlanjut setiap tahun, bahkan berkembang ke tingkat Jawa Barat atau nasional.
“Ini kegiatan pertama di Ciamis. Mudah-mudahan tidak selesai sampai di sini saja. Ke depan kita evaluasi agar lebih matang lagi, dan semoga bisa dijadikan agenda rutin,” ujarnya.
Erwan menambahkan, soal-soal dari lomba ini akan didistribusikan ke seluruh sekolah sebagai bahan pembelajaran.
Dengan begitu, manfaat kegiatan tidak hanya dirasakan peserta, tetapi juga seluruh siswa SMP di Ciamis.
Dengan konsep matang dan dukungan penuh, Kadisdik optimistis Ciamis Smart Challenge 2025 menjadi tonggak penting dalam membina generasi muda yang cerdas, berwawasan luas, gaul internasional, namun ttap mencintai budaya Galuh.