“Kalau mau memberikan kepada orang yang membutuhkan, antarkan langsung dengan penuh rasa hormat. Jangan rakyat miskin dijadikan alat untuk politik,” katanya.
Lebih jauh, ia juga menyoroti kebiasaan sejumlah pihak yang menjadikan bansos sebagai ajang pencitraan dengan mendokumentasikan setiap prosesnya secara berlebihan.
“Kasihan, mereka memang membutuhkan, tapi jangan sampai ada yang memanfaatkan. Difoto, dipidatokan, dipublikasikan jelas-jelas itu mempolitisir,” tambahnya.
Di bawah kepemimpinannya, Dedi berjanji akan mengubah cara penyaluran bansos agar lebih manusiawi dan bebas dari unsur politik. Ia berharap seluruh kepala daerah di Jawa Barat ikut serta dalam upaya ini.